Peluang Bisnis Era Digital: Dinamis dan Tanpa Batas

Estimated read time 3 min read

Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa (FEB Unwar) mengadakan Webinar dengan tema “Business Opportunity in Digital Era” pada Jumat, 11 Desember 2020. Acara ini dilaksanakan secara daring dengan pembicara Dr. Ni Luh Putu Indiani, S.E., M.M. selaku Direktur PT. Sari Artha Valas dan Ketut Arnawa, S.T., M.M. CPM(A) ELT selaku Profesional di Bidang Marketing & Bisnis. Dihadiri oleh Wakil Dekan (Wadek) I dan III FEB Unwar, Ketua Jurusan Akuntansi, Manajemen, dan IESP Unwar, Ketua UPMF FEB Unwar, Ida Ayu Agung Idawati S.E., M.B.A. selaku moderator, serta undangan dan peserta.

Dalam pembukaan acara, Wadek I FEB Unwar, I Made Setena, S.E., M.Agb. menyampaikan situasi dalam era digital ini membuka banyak peluang pemasaran, produksi, SDM, sistem informasi serta tantangan yang disebabkan oleh kebebasan dan kecepatan informasi sehingga semua pelaku bisnis bersaing secara cepat.

Dr. Ni Luh Putu Indiani, S.E., M.M. dalam materinya memaparkan tentang peluang & tantangan bisnis di era digital. Pertumbuhan bisnis saat ini tidak lagi terhambat oleh keterbatasan seperti di era sebelum internet. Internet berpeluang dimanfaatkan untuk mencari informasi tentang pasar, pelanggan dan pesaing, mencari model bisnis, memfasilitasi SDM, serta jalan operasional bisnis. Hal tersebut menunjukkan bahwa internet dan media sosial mengubah pasar industri menjadi krusial dan efektif untuk pemasaran, jangkauan bisnis, pengembangan produk, dan layanan konsumen. 

Adopsi teknologi e-commerce di Asia Tenggara berkisar 34%, dimana untuk Indonesia sendiri gap penggunaan e-commerce antara perusahaan besar dan UMKM cukup besar, yakni sekitar 32%. Putu Indiani juga menyampaikan bahwa tantangan bisnis di era digital ini meliputi intensitas kompetensi, transformasi ritel, daya tawar konsumen yang meningkat, komplain, resistensi konsumen, difusi produk yang cepat, dan penyesuaian teknologi. Dalam hal ini, UMKM diharapkan dapat mengadopsi e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar dan penjualan. Kaum milenial juga diharapkan memahami dengan baik bagaimana bisnis dijalankan secara digital karena memiliki suatu keunggulan tersendiri sehingga chance untuk sukses sangat tinggi. Pemerintah pun sudah mengambil peran menciptakan program serta meningkatkan literasi dan edukasi masyarakat tentang manfaat e-commerce.

“Semakin berhasil perusahaan menerapkan teknologi informasi dengan tujuan bisnisnya semakin tinggi juga tingkat keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan tersebut,” sambung dosen FEB Unwar ini.

Pemberian materi dilanjutkan oleh Ketut Arnawa, S.T. M.M. CPM(A) ELT tentang Business Creativity dan Entrepreneurship. Kata kunci dari dari era digital ini adalah move dari legacy ke digital, sehingga dituntut untuk selalu menemukan peluang, selalu belajar, dan selalu berinovasi. Analisis dan persiapkan perubahan teknologi, ekonomi, sosial-budaya, hingga gaya hidup. Proses evaluasi bisnis harus dapat dipertanggungjawabkan, berbasis analisis, dan terstruktur. Ketut Arnawa menjelaskan, menjadi Entrepreneur adalah orang yang menciptakan peluang, berani, dan kreatif. Selain itu, networking dan kolaborasi menjadi indikator yang penting.

Leader yang unggul harus bisa menciptakan value,” imbuhnya.
Value yang diciptakan bisa dengan melihat hambatan-hambatan yang ada dan bersaing dengan skala yang lebih tinggi dan luas, serta tawarkan nilai berupa diferensiasi bisnis. Diferensiasi bisa berupa segmentasi, target, dan posisi produk. Strategi ini dinilai efektif dalam persaingan bisnis.

Oleh: Devik Widia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours